Berita

    Featured Image

    Terlihat Sepele, Kebiasaan Ini Bisa Membahayakan Anda di Jalan

    Terdapat berbagai kebiasaan berbahaya di jalan yang perlu berhenti dilakukan oleh para pengendara mobil. Meskipun sepele, berbagai kebiasaan ini dapat membahayakan diri sendiri serta pengendara lain.

    Itulah mengapa, perlu adanya kesadaran akan apa saja kebiasaan berkendara yang berdampak buruk dan perlu dihentikan. Untuk itu, pahami daftar kebiasaan tersebut melalui uraian berikut ini! 

    6 Kebiasaan Berbahaya di Jalan yang Harus Dihindari

    Bila Anda termasuk yang masih melakukan kebiasaan di bawah ini, sebaiknya segera hentikan agar tidak membahayakan diri sendiri maupun pengendara lainnya:

    • Tidak Patuh pada Rambu Lalu Lintas

    Kebiasaan satu ini jadi yang paling umum disepelekan oleh para pengendara mobil. Padahal, fungsi rambu lalu lintas tersebut ada untuk dipatuhi sehingga melindungi seluruh pengendara di jalan.

    Ini termasuk pengemudi mobil, pejalan kaki, serta pengendara sepeda. Bila tidak mematuhi rambu lalu lintas, maka akibatnya bisa sampai menyebabkan kecelakaan. Jadi, mematuhi rambu lalu lintas jadi bentuk tanggung jawab sebagai pengendara yang baik.

    • Abai pada Titik Buta

    Mengabaikan titik buta ketika berkendara jadi kebiasaan berbahaya di jalanan yang perlu dihentikan. Ini membuat pengendara tidak siap ketika ada pengendara lain yang tiba-tiba memotong jalur karena tidak memerhatikan titik buta.

    Bila terus dilakukan, kebiasaan ini dapat memicu tabrakan yang serius. Maka dari itu, patut untuk memeriksa kaca spion sebelum menyalakan sinyal dan berpindah jalur. Lihat juga ke belakang untuk memastikan tidak ada kendaraan lain.

    • Tidak Menerapkan Jarak Aman

    Kebiasaan berbahaya di jalan selanjutnya adalah tidak menerapkan jarak aman berkendara. Untuk memahami bagaimana menerapkan jarak aman yang tepat, Anda dapat menggunakan metode bernama ‘jarak tiga detik’.

    Jadikan objek yang berada di tengah jalan, misalnya lampu penerangan jalan, sebagai patokan jarak aman. Apabila belum sampai hitungan ketiga tetapi lampu penerangan telah terlewati, artinya Anda berada terlalu dekat dengan kendaraan di depan.

    Selain itu, Anda juga bisa melihat ban belakang dari kendaraan yang berada di depan. Bila tidak terlihat, maka jarak aman sudah terlewati dan Anda terlalu dekat dengan kendaraan tersebut. Metode ini cocok Anda gunakan saat berkendara di perkotaan yang padat.

    • Berkendara saat Marah

    Jika sedang marah, sebaiknya jangan berkendara terlebih dahulu. Sebab, emosi berlebihan bisa mengalihkan perhatian dari jalanan dan kendaraan lainnya. Anda jadi tidak bisa mengendarai mobil dengan aman.

    Berkendara saat MarahFreepik.com

    Pun begitu saat ada pengendara lain yang marah dan memotong Anda karena dirasa terlalu lambat. Tetap tenang dan jangan bereaksi. Jauhkan jarak Anda dari pengendara agresif tersebut agar tidak terjadi kecelakaan di jalan.

    • Belok tanpa Lampu Sein 

    Kebiasaan satu ini pun tidak kalah berbahayanya dengan kebiasaan lain. Namun, masih banyak yang melakukan dan menyepelekan pentingnya lampu sein saat belok. Maka dari itu, hentikan kebiasaan ini dan segera nyalakan lampu sein saat ingin belok maupun mendahului kendaraan lain.

    Menyalakan lampu sein membantu pengguna jalan lain memantau pergerakan mobil Anda ketika bermanuver. Jadi, pengendara lain bisa menyesuaikan jaraknya dengan Anda.

    • Melaju Lambat di Jalur Kanan

    Bentuk kebiasaan berbahaya satu ini patut dihentikan segera. Sebab, ini mengganggu pengendara lain yang melaju melaju dalam kecepatan tinggi serta ingin mendahului.

    Maka dari itu, ambil jalur kiri jika ingin mengendarai mobil dalam kecepatan rendah. Pengendara lain pun tidak akan disulitkan lagi dan bisa mendahului dengan aman.