Seberapa Lamakah untuk Meninggalkan Mobil dan AC Menyala Bersamaan?

Apakah boleh meninggalkan kendaraan dalam kondisi AC mobil masih dalam keadaan menyala? Sebenarnya, tidak ada larangan keras untuk tidak melakukannya, tapi disarankan menghindari hal tersebut.
Karena meninggalkan mobil dalam keadaan AC menyala bisa menyebabkan beberapa efek buruk terutama dalam efisiensi energi.
Untuk mendapatkan jawaban yang lebih lengkap dan akurat, Anda bisa menyimak penjelasan tentang batas waktu aman meninggalkan mobil saat AC menyala di bawah ini.
Bolehkah Meninggalkan AC Mobil dalam Keadaan Menyala?
Jika memang harus meninggalkan mobil dalam kondisi AC menyala, sebaiknya Anda segera kembali dan tidak lebih dari 15 menit.
Sebenarnya, tidak ada batas waktu yang pasti mengenai masalah ini. Namun sebaiknya, Anda mengikuti saran tersebut.
Membiarkan AC hidup dalam waktu lama ketika pergi dari mobil akan menimbulkan kerugian yang cukup signifikan bagi Anda, karena ini sama halnya dengan membuang bahan bakar secara sia-sia.
Menghidupkan pendingin udara pada kendaraan memerlukan daya listrik yang cukup besar sehingga dapat menguras isi keseluruhan aki apabila mesin dalam kondisi mati.
Risiko Meninggalkan Mobil dalam Kondisi AC Hidup
Membiarkan AC mobil tetap hidup saat Anda keluar dari kendaraan dapat menimbulkan beberapa dampak yang merugikan, di antaranya:
-
Risiko pada Kinerja Aki
Ketika pendingin udara dinyalakan, maka ada banyak komponen (blower, kompresor, dan kipas) yang memakan cadangan energi dari dalam aki.
Jika mesin dalam kondisi mati, maka energi listrik di dalam aki akan terus berkurang karena tidak terjadi pengisian saat itu. Semua energi yang dipakai AC diperoleh langsung dari cadangan listrik yang disimpan aki.
Jika dibiarkan, mesin mobil Anda akan mogok dan tidak mau menyala karena aki kehabisan energi listrik (tekor).
-
Risiko terhadap Sistem Pendingin
AC yang dihidupkan dalam waktu lama bisa menurunkan hasil kinerja pada sistem pendingin dan memangkas masa pakai komponennya.
Kompresor akan lebih cepat mengalami kerusakan karena melakukan pendinginan secara terus-menerus terutama saat mobil berhenti.
Kinerja pendinginnya tidak seoptimal ketika mobil menyala karena adanya suplai energi dari alternator.
AC mobil juga berisiko mengalami kebocoran pada bagian freonnya. Masalah ini dapat menyebabkan efek buruk lanjutan seperti:
-
Iritasi hidung & mata
-
Sakit kepala
-
Iritasi tenggorokan dan lainnya
Menghidupkan AC secara terus-menerus, bahkan saat meninggalkan mobil, akan membuat kondisi sistem pendingin menjadi lembap.
Kondisi sistem pendingin yang lembap akan meningkatkan pertumbuhan jamur dan bakteri, sehingga dapat memicu gangguan kesehatan bagi pengendara dan penumpangnya.
-
Risiko pada Efisiensi BBM
Pendingin udara yang dihidupkan secara terus-menerus tidak hanya membuat masa pakai aki dan komponen sistem pendingin cepat rusak. Namun, juga menimbulkan efek negatif pada penggunaan bahan bakar yang diserap mesin.
Mesin akan bekerja lebih keras untuk memasok energi listrik ke aki sehingga memakan lebih banyak bahan bakar dari biasanya.
Besaran nilai peningkatannya tergantung dari berbagai hal. Bisa dari cuaca, spesifikasi kendaraan, pengaturan suhu AC, kesehatan mesin, dan hal lainnya.
Namun, pengaturan suhu AC menjadi penentu utama kenaikan bahan bakar yang diserap, semakin rendah suhu yang Anda pilih, maka semakin besar energi yang dipakai.
Agar tidak mengalami masalah-masalah di atas, sebaiknya jangan meninggalkan mobil saat AC masih hidup dalam waktu yang lama.
Agar sistem AC mobil tetap optimal dan tidak memicu masalah pada sistem kelistrikan, sebaiknya lakukan pemeriksaan dengan mengunjungi halaman utama www.suzukitrimitra.co.id untuk melakukan reservasi.